
Kedatangan Relawan Alap-Alap Jokowi ini dengan maksud melaporkan sejumlah orang terkait dengan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
“Saya merasa tidak nyaman dengan peristiwa yang terjadi selama ini baik di masyarakat maupun di medsos berkaitan dengan isu atau berita yang meresahkan salah satunya adalah kaitanya dengan ijazah palsu,” ucap Koordinator Relawan Alap-Alap Jokowi, Sleman, Pambudi Sulistio saat ditemui di Polresta Sleman, Rabu (30/04/2025).
Pambudi menyampaikan, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memberikan pernyataan terkait dengan ijazah Jokowi dan memastikan yang bersangkutantelah menjalani perkuliahan hingga lulus.
“Padahal kami sebagai warga Yogyakarta, Kota Pendidikan sudah menerima informasi dari pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) bahwa Bapak Jokowi sudah mengikuti Tri Dharma Perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat itu sudah sah dan dinyatakan kebenaranya bahwa ijazah Jokowi asli,” ucapnya.
Dikatakan Pambudi, meski telah ada pernyataan dari UGM, namun isu menyesatkan soal ijazah palsu Joko Widodo masih terus disebarkan. Sehingga Relawan Alap-Alap Jokowi memutuskan untuk menempuh jalur hukum.
“Dari situ masih terus disebarkan berita-berita yang menyesatkan masyarakat dan untuk menghindari konflik, lebih baik kami menggunakan satu fasilitas yang disediakan oleh negara yaitu hukum,” kata Pambudi.
Ada empat orang yang hendak dilaporkan Relawan Alap-Alap Jokowi ke Polresta Sleman. Mereka dilaporkan terkait dengan penghasutan dan UU ITE.
“Yang dilaporkan pertama Roy Suryo, kemudian Tifa (Tifauzia Tiasumma), kemudian Rizal (Rizal Fadillah) yang berikutnya Rismon (Rismon Hasiholan Sianipar),” ucapnya.
Empat orang tersebut dilaporkan karena dinilai oleh Relawan Alap-Alap Jokowi telah melakukan pembodohan publik dengan berbagai analisis. Sehingga menimbulkan perpecahan dan suasana tidak kondusif.
“Mereka lebih pada menonjolkan satu analisa-analisa bagi dia, menurut dia, mengaku sebagai seorang ahli di bidang telematika. Tetapi tidak bisa memberikan satu pengakuan dari pihak UGM. Jadi ada pembodohan publik yang mengakibatkan kami terpecah-pecah,” bebernya.
Namun demikian, Pambudi meyakini yang telah disampaikan oleh pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menjadi bukti bahwa ijazah Joko Widodo asli.
“Kami sebagai yang hidup di Yogyakarta sebagai kota pendidikan meyakini 100 persen, bahwa pihak UGM dengan verifikasinya benar. Kepada siapa lagi kalau dari pihak UGM sudah menyatakan ke aslianya tetapi masih disebarkan isu tentang kepalsuan,” urainya.
Pambudi menuturkan, keputusan menyambangi Polresta Sleman ini berkaitan dengan adanya aksi di UGM pada 15 April 2025 lalu. Di mana sejumlah orang melakukan aksi terkait ijazah Joko Widodo di Fakultas Kehutanan UGM.