
Bantul, Abdul Halim Muslih, menegaskan akan all out membela Mbah Tupon (68), warga yang menjadi korban dugaan mafia tanah di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Momen haru terjadi saat Abdul Halim tiba di kediaman Mbah Tupon. Mbah Tupon, yang duduk di teras rumah bersama anak dan istrinya, langsung memeluk sang bupati setibanya di lokasi.
“Tenang mawon, tenang mawon (tenang saja, tenang saja),” ujar Halim menenangkan Mbah Tupon, Selasa (29/4/2025).
“Kula nyuwun tulung, Pak. Enggal-enggal sertifikat kula wangsul (saya mohon, Pak. Semoga sertifikat saya segera kembali),” pinta Mbah Tupon.
Bentuk Tim Hukum dan Perketat Keamanan
Bupati Halim menyatakan bahwa Pemkab Bantul telah membentuk tim hukum, diketuai oleh Kabag Hukum Kabupaten Bantul, untuk mendampingi Mbah Tupon.
“Keluarga Mbah Tupon akan terus kita dampingi, dan saya tadi minta bantuan Pak Dandim bagaimana keamanan keluarga Mbah Tupon terjamin,” katanya.
Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi intervensi dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mungkin mencoba menekan Mbah Tupon atau keluarganya.
“Tau-tau Pak Tupon suruh tanda tangan, saya minta Pak Lurah, Pak RT, Pak Dukuh untuk sementara ini menjaga Mbah Tupon dan keluarganya dari kedatangan orang-orang yang tidak tahu maksudnya apa,” ujar Halim.
Komitmen hingga Hak Kembali
Halim menegaskan, pendampingan hukum akan dilakukan hingga kasus ini tuntas, baik di tingkat kepolisian maupun kejaksaan.
“Kami berkomitmen sampai hak-hak Mbah Tupon ini dikembalikan,” tegasnya.
Terkait adanya laporan terhadap seorang eks anggota DPRD Bantul di kasus ini, Halim memastikan pihaknya tidak akan gentar menghadapi siapapun.
“Enggak mungkin tim hukum gentar, itu sudah dilindungi perangkat undang-undang. Dan tugasnya untuk mengadvokasi,” ujar Halim.
“Ini all out. Saya tegaskan Pemkab Bantul all out bela Mbah Tupon,” pungkasnya.