
ASPD) di Kota Yogyakarta tingkat SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta Budi Asrori menjelaskan, ASPD merupakan instrumen pengukuran yang digunakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengukur kemampuan akademis siswa.
Pengukuran kemampuan ini dimulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTS, dan SMA.
“ASPD bukan untuk menentukan kelulusan, tetapi digunakan sebagai salah satu alat seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (7/5/2025).
Budi menyampaikan ASPD tingkat SMP/MTs dilaksanakkan serempak se DIY diikuti oleh seluruh siswa SMP/MTs pada tanggal 5, 6, 7 Mei 2025.
Mata pelajaran yang diujikan pada ASPD adalah Literasi Membaca yang melingkupi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Literasi numerasi matematika, dan literasi sains yang mencakup IPA.
“ASPD dilaksanakan berdasarkan prosedur operasional standar (POS) yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY.
“ASPD dilaksanakan dengan berbasis komputer dengan moda online atau semi online,” katanya.
Terkait dengan adanya isu kebocoran soal ASPD, saat ini Pemerintah Daerah DIY dan Pemerintah Kota Yogyakarta sedang melakukan penelusuran untuk mencari fakta-fakta terkait hal itu.
“Hasil penelusuran akan dijadikan dasar untuk mengambil tindakan sesuai ketentuan yang berlaku. Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk menegakkan peraturan yang berlaku,” pungkasnya.
SMPN 10 membantah terlibat
Dalam unggahan yang viral di media sosial, disebut lokasi kebocoran ada di SMPN 10 Yogyakarta.
Kepala Sekolah SMPN 10, Edy Thomas Suharta, dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
Pantauan Kompas.com ujian ASPD tetap diselenggarakan dengan seperti biasa di SMPN 10 Yogyakarta.
Edy mengatakan, pihaknya melakukan klarifikasi antara guru dengan pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta.
“Saya dengan kepala dinas sudah klarifikasi awal dan Alhamdulillah tidak ada indikasi guru kami yang membocorkan,” ucapnya.
Wali Kota minta usut tuntas
Sementara Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo meminta kasus ini diusut tuntas.
“Dugaan-dugaan soal bocor misal begitu saya minta diusut dengan tuntas ya. Tadi saya sudah bicara dengan Pak Kepala Dinas Pendidikan supaya diteliti betul gitu,” kata Hasto di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (7/5/2025).