
Program ini dikenal dengan nama “One Village One University” atau Satu Kampung didampingi Satu Universitas.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta, Retnaningtyas, menyatakan bahwa terdapat peningkatan angka stunting dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pada Juni 2024, angka stunting di Kota Yogyakarta mencapai 10,07 persen, namun pada Februari 2025, angka stunting justru meningkat menjadi 12,13 persen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (18/4/2025).
Pemkot Yogyakarta menargetkan angka stunting di kota tersebut dapat diturunkan di bawah 12 persen pada 2025.
Saat ini, terdapat delapan wilayah di Kota Yogyakarta yang telah berhasil menurunkan angka stunting di bawah 12 persen.
“Delapan wilayah tersebut adalah Kemantren Mantrijeron, Umbulharjo, Gondokusuman, Danurejan, Pakualaman, Wirobrajan, Jetis, dan Tegalrejo. Sedangkan sisanya masih di atas 12 persen,” ungkap Retnaningtyas.