
parkir (jukir) di Kota Yogyakarta menjadi pilot project pembayaran parkir menggunakan non tunai yaitu jenis QRIS.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho mengatakan, dengan sistem pembayaran digital itu akan memudahkan jukir dan masyarakat dalam membayar retribusi parkir.
“Bagaimana agar masyarakat yang menggunakan jasa layanan parkir bisa membayar tanpa harus ribet,” katanya Jumat (25/4/2025).
Dia menambahkan dengan menggunakan metode QRIS juru parkir tak perlu lagi menyiapkan kembalian, para juru parkir hanya perlu membuka rekening bank.
Sepuluh jukir itu tersebar di Jalan Diponegoro, Brigjend Katamso, Mataram, Jalan Laksda Adisutjipto dan KH Ahmad Dahlan.
Masing-masing jalan tersebut ada 2 jukir yang menjadi pilot project pembayaran dengan QRIS. Pengguna jasa tetap mendapatkan tiket atau karcis sebagai bukti parkir dan pembayaran bisa memakai QRIS,
“Jadi ini (QRIS) sudah bisa langsung dipakai. Nanti di akhir bulan Mei, kita akan tambah seratus jukir yang ber-QRIS,” kata Arif.
Metode ini menurut dia juga menguntungkan para pengendara karena sudah ada kepastian tarif parkir.
“Ada kepastian layanan, kepastian tarif dan mekanisme perparkiran,” ucap dia.
Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Sri Darmadi Sudibyo mengatakan, pihaknya mendorong area perparkiran menggunakan metode pembayaran digital.
“harapannya semuanya akan lebih tercatat dan memudahkan pada saat costumer itu membayar. Tidak perlu lagi (uang) kembalian, sehingga dengan digitalisasi ini betul-betul akan memberikan kemanfaatan,” kata dia.
Sudibyo menyampaikan, BI DIY akan terus mendorong proses pembayaran yang tadinya tunai ke digital secara elektronik. Selain juru parkir, masyarakat pengguna parkir juga perlu diedukasi penggunaan pembayaran QRIS. Oleh sebab itu, pihaknya berharap para jukir juga berperan mengedukasi masyarakat.
Salah satu juru parkir yang menjadi pilot project pembayaran digital QRIS Uhlul Intanti mengatakan dia kurang siap, tapi dengan adanya sosialisasi yang dilakukan ia berharap bisa lebih paham pembayaran QRIS.
“Harapannya ke depan misalnya ada (pengguna parkir) yang membawa uang lebih besar atau kita tidak ada uang kembali, mereka bisa lewat QRIS,” imbuh Uhlul juru parkir di Jalan Laksda Adisucipto.