
Salah satu titik kemacetan terjadi di sekitar Pantai Drini, di mana antrean kendaraan terpantau mencapai lebih dari 4 kilometer hingga pukul 13.30 WIB.
“Tadi antrean sejak macet dari Pos Retribusi, sudah sekitar satu jam lebih macet,” ucap Cahya, seorang wisatawan asal Purwokerto, Jawa Tengah, saat ditemui di Simpang Tiga Pantai Drini, Minggu.
Banyak pengunjung yang memilih untuk berjalan kaki menuju pantai meskipun jaraknya masih sekitar 2 kilometer.
“Mending jalan kaki, daripada kelamaan di mobil,” tambahnya.
Selain mobil pribadi, sejumlah penumpang bus pariwisata juga keluar dari kendaraan dan memilih berjalan kaki.
Setiawan, wisatawan dari Semarang, mencatat antrean kendaraan di jalan masuk Pantai Drini sejak siang hari.
“Kendaraan yang sama-sama mau masuk ke Pantai Drini, sementara di sana (Drini) parkirannya sudah lumayan,” tuturnya.
Di lokasi, petugas kepolisian terlihat mengatur arus lalu lintas, sementara kendaraan terus berdatangan dari arah timur maupun barat, yang menyebabkan kepadatan semakin meningkat.
Sejumlah pantai seperti Pantai Kukup, Sepanjang, Pulang Syawal, Drini, hingga Watu Kodok dipenuhi wisatawan.
“Iya terjadi peningkatan kunjungan, hampir semua pantai di kawasan wilayah II dari Poktunggal hingga bukit Paralayang,” kata Surisdiyanto, Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, saat ditemui di Pantai Krakal.
Kepadatan juga terlihat di pintu masuk kawasan Pantai Baron dan sekitarnya, terutama melalui jalur jalan lintas selatan (JJLS).
Di area Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) utama Pantai Baron, yang berlokasi di Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, antrean kendaraan tampak mengular.
Surisdiyanto menambahkan, kunjungan didominasi oleh wisatawan dari luar daerah, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang terlihat dari pelat nomor kendaraan yang masuk ke kawasan pantai.