
Sapi putih bernama Bagong ini memiliki berat sekitar 900 kilogram.
Sapi Bagong memiliki tinggi lebih dari pemiliknya yakni Bayu Setiawan (43).
Saat Kompas.com menjumpai Bayu dan sapi Bagong, tampak sapi ini bertubuh gempal. Dia terlihat tenang saat bersama Bayu.
“Bagong terpilih jadi sapi kurban pak Presiden, ya senang sekali,” kata Bayu kepada wartawan di Mangunan, Selasa (13/5/2025).
Bayu menceritakan, Bagong sudah berusia sekitar 4 tahun, dan dipelihara satu tahun lalu, setelah dirinya membeli Bagong dari peternak asal Klaten, Jawa Tengah.
Dirinya sebenarnya sudah pernah menawarkan sapi kurban Presiden melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Bantul tahun lalu.
“Alhamdulillah tahun ini masuk kriteria,” ucap dia.
Bayu mengatakan, kandangnya sudah didatangi petugas dari DKPP Bantul untuk mengecek kesehatan, termasuk kelengkapan vaksin Bagong. Akhirnya disepakati Bagong dilepas dengan harga Rp 90 juta.
Dia berharap pencapaian ini bisa mendorong masyarakat untuk lebih serius dalam beternak.
“Semoga dengan ini lebih banyak lagi warga yang serius untuk beternak khususnya sapi,” ucap dia.
Bagong disembelih di Piyungan
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo menyampaikan, Bagong akan disembelih di Srimartani, Piyungan, Bantul. DKPP akan melakukan pemantauan kesehatan secara berkala sampai H-1 atau sampai diserahkan.
“Nanti serah terima dari Setneg (Kementerian Sekretariat Negara),” kata dia.
Dia mengatakan, untuk sapi dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X dipilih sapi Segoroyoso, Pleret. Nantinya juga akan diberikan di wilayah Bantul.
“Yang di Dlingo itu dari pak Presiden terus yang di Segoroyoso jatahnya Gubernur DIY dari Presiden,” ucap dia.