
Idul Adha 2025, para pandai besi di Padukuhan Klopo X, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kebanjiran pesanan pisau dan golok.
Permintaan meningkat tajam, terutama untuk kebutuhan menyembelih hewan kurban, mencacah daging, hingga melepaskan kulit. Beberapa perajin bahkan harus menutup sementara pesanan khusus karena kewalahan.
“Bahkan custom (pesanan khusus) kami sudah close sementara sejak awal bulan. Custom itu membawa gambar dan spesifikasi sendiri, dalam hal pengerjaan membutuhkan waktu yang lama,” kata Singgih Nurahman, salah seorang pandai besi di Bendungan, Jumat (15/5/2025).
Wilayah Klopo X dikenal sebagai kampung pandai besi di Kulon Progo, dengan sedikitnya 25 workshop rumahan aktif berproduksi.
Setiap bengkel rumahan mengalami lonjakan produksi hingga dua kali lipat.
Jika biasanya satu perajin hanya membuat 10 bilah pisau per periode, kini bisa mencapai lebih dari 20 bilah.

Kualitas menjadi alasan utama banyak pelanggan memilih produk dari Bendungan. Pesanan datang dari berbagai wilayah di Kulon Progo hingga luar kota.
Harga pisau bervariasi tergantung pada jenis besi dan baja yang digunakan.
Untuk pesanan custom, harga berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 450.000 per bilah, menggunakan bahan besi per dan laher (bearing). Jika menggunakan baja khusus, harganya bisa lebih dari Rp 500.000.
“Kurang lebih sama (di antara pandai besi),” tambah Singgih.
Salah satu pembeli, Anang P. alias Timbul (56), warga Padukuhan Derwolo, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, terlihat keluar dari bengkel pandai besi usai mengambil pesanannya.
Mantan sekuriti ini memesan pisau cleaver berbentuk golok kotak dengan pegangan kayu. Pisau tersebut dibuat dari bahan per mobil dan diselesaikan dalam waktu satu minggu.
“Menyambut Idul Adha, mesti rewang (membantu) di masjid. Kudhu serawung kudhu ngumpul (harus kumpul dan silaturahmi),” ujar Timbul.
Pisau pesanannya dipilih karena multifungsi—bisa untuk mencacah daging, memotong tulang, maupun digunakan dengan cara menyayat atau menyayatkan daging ke bilah. Dengan tinggi sekitar 8-10 cm, pisau terasa mantap di tangan, nyaman diayunkan, dan berbobot pas.
“Ini home industry. Ini bagus,” ucap Anang yang mengaku mendapatkan pisau dengan harga hanya Rp 70.000.
(K71-2)