
Jokowi) menawarkan bantuan hukum kepada Ir. Kasmudjo yang ikut terseret dalam gugatan ijazah palsu.
Hal itu dilakukannya saat mengunjungi Kasmudjo di kediamannya di Pagung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (13/5/2025).
Sebab, rencananya, sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Sleman akan berlangsung pada 22 Mei 2025.
Kasmudjo yang disebut Jokowi sebagai pembimbing akademiknya saat menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pun telah memberikan respons atas tawaran tersebut.
Datang untuk beri bantuan hukum
Jokowi menemui Kasmudjo salah satunya untuk memberikan bantuan hukum karena ikut digugat dalam perkara ijazah palsu.
Hanya saja, Kasmudjo sudah mendapatkan bantuan hukum dari UGM.
“Saya ke sana karena saya membaca beliau Pak Ir Kasmudjo, kemudian Dekan Fakultas Kehutanan, Rektor UGM digugat. Beliau ini sudah tua dan sepuh. Saya ke sana untuk mengkonfirmasi apakah mungkin saya membantu dari sisi tim hukumnya,” kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/5/2025), sehari setelah menemui Kasmudjo.
Jokowi juga menyampaikan, gugatan ijazah palsu harus diselesaikan secara hukum agar tidak semakin berkepanjangan.
“Sebetulnya hal yang ringan, tetapi ya harus diselesaikan di ranah hukum. Karena kalau nggak berkepanjangan terus,” katanya.
“Ternyata (Kasmudjo) sudah dibantu dari Fakultas Kehutanan UGM,” ujar Jokowi menambahkan.
Mantan Wali Kota Solo ini juga mengaku membicarakan banyak hal dengan Kasmudjo. Terutama terkait kenangannya semasa kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.

“Ya bicara mengenai pelajaran-pelajaran dulu. Karena beliau ini yang memegang penuh di lab-nya sama di teorinya mengenai struktur dan sifat kayu,” ujar dia.
Mengenai tanggapan Kasmudjo terkait gugatan ijazah palsu, kata Jokowi, biasa saja.
“Beliau biasa saja,” kata Jokowi.
Kasmudjo Tak Siap
Diwawancarai terpisah, Kasmudjo mengatakan pertemuan dengan Joko Widodo di rumahnya tersebut berlangsung sekitar 45 menit.