Uncategorized

KETUA77 – Menteri LH Soroti Sampah di Kulon Progo, Minta Dukungan TNI-Polri di Tingkat Tapak

Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq kunjungi tempat pembuangan akhir (TPA) Banyuroto di Kalurahan Banyuroto, kapanewon Nanggulan, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lihat Foto

Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq meminta jajaran Babinsa TNI dan Bhabinkamtibmas Polri ikut serta dalam upaya membangun budaya pilah-pilih sampah di tengah masyarakat.

Ia menyampaikan permintaan ini saat meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banyuroto di Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (19/4/2025).

Menurut Hanif, masyarakat masih perlu terus diedukasi agar memilah sampah sejak dari rumah. Kebiasaan memilah dan memilih sampah masih belum menjadi budaya yang kuat.

Ia melihat, edukasi harus dilakukan secara berulang dan melibatkan banyak pihak, termasuk unsur TNI-Polri di tingkat lokal.

“Kalau melihat sampah yang muncul, kayaknya (budaya pilah dan pilih sampah) harus ditingkatkan. Karena itu saya meminta tolong pada semua kita, termasuk Pak Dandim (Kulon Progo), Pak Kapolres (Kulon Progo) untuk menggerakkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk diskusi, karena dengan masyarakat ini, pengalaman saya, tidak hanya dalam satu kali hamparan. Tetapi setiap kali harus ada yang memberitahu dan mengingatkan,” ujar Hanif.

Hanif menjelaskan bahwa penanganan sampah harus dimulai dari hulu, yaitu sejak dari rumah tangga, melalui edukasi, komunikasi, serta keberadaan TPS 3R dan bank sampah.

Keberhasilan di hulu akan berlanjut pada proses di tingkat tengah—seperti pengangkutan dan pengolahan—sehingga sampah yang masuk ke TPA hanyalah residu.

Ia menambahkan, pola ini sangat cocok diterapkan di daerah dengan APBD kecil seperti Kulon Progo, di mana pendekatan berbasis komunitas dan edukasi lebih efektif dibandingkan solusi yang bergantung pada infrastruktur skala besar.

“Kita perlu kolaborasi dengan Pak Bupati untuk meningkatkan kapasitas di tengah dan lebih mendorong upaya masyarakat di hulu. Sehingga sampah yang tidak terlalu banyak di ujung (TPA) Kulon Progo ini terpola dengan baik,” lanjut Hanif.

Penanganan Sampah Nasional Baru Capai 39 Persen

Hanif juga mengingatkan bahwa target nasional penanganan sampah 100 persen pada 2029 masih jauh dari tercapai.

Hingga kini, baru sekitar 39 persen sampah yang tertangani secara nasional, dari target 50 persen yang seharusnya dicapai pada 2025.

“11 persen inilah yang harus dikerjakan bersama seluruh lapisan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota. Karenanya setiap hari libur kita pakai untuk ketemu kepala di daerah untuk saling sharing penanganan sampah di tingkat tapak,” tegas Hanif.

 

Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menyambut baik dorongan dari pemerintah pusat dan menyatakan kesiapannya untuk memperkuat pengelolaan sampah dari sektor hulu. Ia mengatakan, pendekatan 3R (reduce, reuse, recycle) akan menjadi fokus dalam strategi pengelolaan sampah.

“Jadi di sana itu ada pilah pilih tentang sampah, kemudian ada kegiatan 3R itu harus diajarkan dan diedukasi ke masyarakat, itu akan memperlama usia pakai TPA,” ucap Agung.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *