Uncategorized

KETUA77 – Ritual Memandikan Sapi di Telaga Ploso di Tengah Kekeringan Gunungkidul

Memandikan sapi di Telaga Ploso, Purwosari, Gunungkidul. Jumat (25/4/2025)

Lihat Foto

sapi jenis limosin dan simental berjejer di pinggir Telaga Ploso, Giritirto, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (25/4/2025).

Mereka berjejer di bawah pohon yang cukup rindang sesekali mengeluarkan suara.

Hari ini merupakan gerakan ‘guyang sapi neng telaga nggayuh prayogo‘ atau memandikan sapi di telaga untuk kesejahteraan, sebagai salah satu upaya mengajak masyarakat untuk membersihkan hewan ternaknya agar tidak mudah terkena penyakit.

“Guyang sapi juga gerakan membersihkan kandang memiliki manfaat untuk kesejahteraan hewan,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari ditemui di telaga Ploso, hari ini.

Selain membersihkan tubuh sapi, saat di keluarkan dari kandang, dan dibawa menuju ke telaga selama perjalanan sapi akan bergerak. Selain itu, akan melompat kegirangan ini menunjukan hewan bahagia, ini untuk kesejahteraan ternak.

“Pasti bahagia saat dibawa ke telaga,” ucap Wibawanti.

Salah seorang peternak, Bilal mengatakan, dirinya memiliki 3 ekor sapi di rumah. Hampir setiap 3 hari sekali memandikan sapi di telaga Ploso.

“Ya hampir setiap 2 atau 3 hari sekali ke sini membawa sapi untuk dimandikan,” kata dia.

Telaga Ploso di tengah kekeringan

Telaga Ploso saat ini tidak lama menampung air. Hanya sekitar 2 bulan setelah musim penghujan berakhir akan kering.

“Kalau kering ya di rumah memandikannya, gunakan air kran itu. Telaga sekarang sudah tidak lama menampung air,” kata Bilal.

Hal yang sama dikatakan Aris Sumarjono, dirinya saat musim kemarau memilih pindah ke Telaga Petoyan yang tidak pernah kering.

“Kalau saya pindah ke Petoyan, sambil mengajak sapi keluar kandang,” ucap dia.

Lurah Giritirto, Hariyono mengatakan, Telaga Ploso memiliki luas 1056 meter persegi, dan dibangun talut tahun 2012. Kondisi saat ini ada kebocoran di sisi utara sehingga jika hujan tidak turun air akan menyusut sekitar 10 meter, 7 hari sejak hujan terakhir.

Padahal di sekitar Giritirto ada 235 ekor sapi.

“Harapan kami telaga bisa ditambal agar airnya awet kembali,” kata Hariyono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *